KERJASAMA PEMASARAN? HUBUNGI EMAIL : smkalqudsy@gmail.com atau Telp 085295870267 , Kami Siapkan Kader-kader Marketing Terlatih Untuk Membantu Anda

Kamis, 12 Mei 2011

Guru Masa Depan


Di negara manapun guru diakui eksistensinya sebagai suatu profesi. Guru diagungkan, disanjung dan dikagumi karena peranannya yang demikian penting. Namum peranan ini akan bergeser dan berubah seiring dengan perkembangan jaman. Perubahan akan berpusat pada pola relasi antara guru dengan lingkungannya, seperti dengan sesama guru, dengan siswa, dengan orang tua, dengan kepala sekolah, dengan teknologi, dan dengan karirnya sendiri. Guru akan tampil tidak hanya sebagai “pengajar” seperti menonjol fungsinya selama ini, melainkan akan berubah menjadi pelatih, konselor, manajer belajar, partisipan , pemimpin, dan pelajar.

Sebagai pelatih guru di masa depan akan berperan ibarat pelatih olah raga. Ia akan lebih banyak membantu siswa dalam “permainan”. Bedanya permainan itu adalah belajar (game of learning). Sebagai pelatih, guru berperan mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai prestasi yang maksimal.

Sebagai konselor, guru akan menjadi sahabat siswa, teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa. Struktur kelas, letak meja dan kursi sering menjadi penghambat psikologis antara keduanya. Selanjutnya terjadi “sekolah dalam sekolah” (school within school), di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil di bawah bimbingan guru.

Sebagai manajer belajar, guru akan berperilaku ibarat manajer perusahaan. Ia membimbing siswanya belajar, mengambil prakarsa, mengeluarkan ide-ide terbaik yang dimilikinya. Namum dipihak lain, ia merupakan bagian dari siswa, ikut belajar bersama mereka sebagai “pelajar”. Guru juga belajar dari teman seprofesinya melalui model “team teaching”.

Paradigma baru dalam sistem pembelajaran adalah siswa harus menjadi pembelajar yang aktif, terlibat dalam proses pembaharuan pengetahuan. Fokus sekolah akan berubah dari “mengajar” menjadi “belajar”, dari penerimaan secara pasif fakta-fakta dan rutinitas menjadi aplikasi aktif penerapan ide-ide untuk pemecahan masalah.

Ini membutuhkan perubahan perspektif untuk melihat mengapa hal ini terjadi. Dengan kata lain, deskripsi tentang siswa yang ingin dikembangkan, dapat dijadikan acuan untuk mendeskripsikan tipe guru yang dibutuhkan dalam mendukung pembelajaran siswa. Syarat-syarat yang harus terpenuhi tersebut antara lain;

  1. Garu harus memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai aspek (fisik dan sosial) yang terlibat di dalam sistem kerja.
  2. Para guru harus berpikir untuk diri mereka sendiri jika mereka mengharapkan orang lain berpikir tentang mereka, dapat bertindak bebas maupun berkolaborasi dengan yang lain dan memberikan pertimbangan-pertimbangan kritis. Mereka harus memiliki pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam.
  3. Mereka memiliki kepandaian intelektual yang tinggi. Lebih dari itu, mereka harus bisa mengkomunikasikan apa yang mereka tahu, menstimulasi siswa untuk mencapai tingkat kemahiran yang sama. Guru harus mampu menciptakan lingkungan tempat anak-anak tidak hanya menikmati belajar, melainkan membangun dasar (landasan) bagi mereka untuk melanjutkan belajar dan menerapkan apa yang mereka ketahui bagi kehidupan mereka di masa depan.
  4. Pada sekolah-sekolah tempat siswa diharapkan memperoleh keterampilan dan pengetahuan rutin, kebutuhan akan keterampilan dan pengetahuan dapat dikemas dalam buku paket dan guru dapat dilatih untuk menyampaikan materi dalam buku paket kepada siswa dengan effesiensi yang beralasan.

Disalin dan disesuaikan dari buku “Seluk Beluk Profesi Guru”, D. Deni Koswara dan Halimah, PT. Pribumi Mekar, Bandung, Tahun 2008.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar